Desa Budur terletak di Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Desa ini dikenal sebagai salah satu daerah yang masih mempertahankan suasana pedesaan yang asri dan tradisional. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, dengan lahan pertanian yang subur dan banyak ditanami padi serta berbagai tanaman lainnya. Desa Budur juga terkenal dengan kekayaan budaya dan adat istiadat yang masih dijaga oleh masyarakatnya. Kegiatan-kegiatan seperti gotong royong dan upacara adat sering diadakan, memperkuat ikatan sosial antarwarga. Lokasinya yang berada di kaki bukit menambah keindahan alam desa ini, menjadikannya tempat yang nyaman dan damai untuk ditinggali.
Jalan Ki Bagus Rangin No. 247, Ciwaringin, Kab. Cirebon, Jawa Barat, Indonesia 45167
KEPALA DESA
Nama : Sandar Wiguna, SE.
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 19 November 1981
Pendidikan :
TK Seruni
SDN 1 Budur
SMPN 1 Ciwaringin
SMA Al Islam 2 Surakarta
Universitas Swadaya Gunung Jati (2001-2006) baca selengkapnya.
Pembangunan desa yang berfokus pada infrastruktur seperti akses jalan, fasilitas kesehatan, dan penyediaan air bersih untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program pembangunan desa yang menitikberatkan pada sektor ekonomi dan pendidikan berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dengan pembangunan yang terarah, akses masyarakat desa terhadap layanan kesehatan menjadi lebih mudah dan berkualitas, membantu mengurangi masalah kesehatan di masyarakat.
Pembangunan desa secara keseluruhan berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni bagi masyarakat, mendukung kesejahteraan jangka panjang.
Nama Budur tidak lepas dengan nama Ki Brajanata yang tidak pernah hidup menetap. Ki Brajanata senang hidup menggembara sesuka hati. Sampai datang di masanya Syekh Syarif Hidayatullah yaitu cucu Prabu Siliwangi. Ki Brajanata mulai menetap di Hutan yang beliau sebut dengan nama SURA, dinamakan sura sebab waktu pertama menetap di hutan tersebut bertepatan dengan bulan ke satu (bulan satu jawa disebut sura, dalam bulan islam disebut as-sura).
Ki Brajanata membuat gubug di tepi sumur tepat disamping kayu malang/walang (kayu melintang), sumur itu menurut cerita setempat pada jaman dahulu sebagai tempat mandi dan keperluan para bidadari yang turun dari kahyangan. Sumur tersebut sekarang dikenal dengan sumur kayu walang. Ki Brajanata mendatangi sebuah tempat yang disebut langgar (mushola), kemudian mendapati Syekh Syarif Hidayatullah yang sedang memberikan ceramah atau nasihat kepada rakyat Cirebon, membahas masalah syahadat sholawat. baca selengkapnya.
Desa Budur terletak pada 6°41′S 108°33′E pantai Utara Pulau Jawa, bagian timur Jawa Barat, memanjang dari barat ke timur 8 kilometer, Utara ke Selatan 11 kilometer dengan ketinggian dari permukaan laut 5 meter (termasuk dataran rendah). Desa Budur dapat ditempuh melalui jalan darat sejauh 130 km dari arah Kota Bandung dan 258 km dari arah Kota Jakarta. baca selengkapnya.